Apakah Pasangan Kita Jodoh yang Dipilihkan Tuhan?
Apakah Pasangan Kita Jodoh yang Dipilihkan Tuhan?- Untuk teman-teman yang sudah menikah, Apakah saat ini teman-teman merasa pasangannya tidak cocok? Apakah teman-teman masih merasa pasangan kita bukan jodoh kita? Jawaban ada pada diri teman-teman masing-masing.
Pasangan Kita adalah Jodoh yang Dipilihkan Tuhan
Pasangan kita
adalah jodoh kita. Istri atau suami
adalah jodoh yang sudah dipilihkan oleh Allah. Seperti apapun kondisinya, ia
adalah orang yang sudah ditakdirkan menjadi
belahan jiwa. Tidak ada yang perlu
disesali. Karena hidup itu tidak untuk disesali tapi dijalani. Jalani sesuai sesuai
peran dan kewajiban masing-masing.
Syukuri, jodoh yang sudah diberikan oleh Allah
SWT. Bagaimanapun rupa dan akhlaknya ia adalah pasangan hidup yang dipilihkan
oleh Tuhan. Suami atau istri tidak ada yang sempurna dalam rupa dan sifatnya. Masing-masing
pasangan harus bisa instrospeksi, mengerti
dan memahami.
Istri yang
cantik kadang sakit-sakitan, akhirnya sering
keluar masuk rumah sakit, istri yang rupawan kadang membuat suami ‘jantungan’,
begitu juga suami yang tampan, kadang bikin hati istri ‘deg-degan’. Maka
syukurilah pasangan hidup kita, apapun kelebihan dan kekuranganya.
Saling
mengisi dan melengkapi kekurangan masing-masing. Dapat istri yang kurang
cantik, Alhamdulillah, kalau keluar
rumah tidak bikin hati suami ‘jantungan’.
Dapat istri yang kurang rupawan, Alhamdulillah,
jadi hemat keuangan. Istri tidak banyak permintaan. Tidak gonta-ganti bedak
atau perhiasan. Yang
terpenting bukan pada rupa fisiknya, tapi pada kemuliaan akhlaknya. Syukuri
pasangan yang berakhlak mulia. Syukuri
pasangan hidup kita dengan mencintainya sepenuh hati karena
Allah SWT.
Mengapa masih berpikir pasangan kita tidak cocok?
Jangan-jangan
pasangan kita sebenarnya juga berpikir demikian. Namun pasangan kita lebih
pandai mencari kesamaan dan kecocokan daripada mengungkit-ungkit perbedaan. Sehingga,
pasangan kita tidak pernah berpikir untuk mencari yang lebih cocok di luar
sana. Saya percaya bahwa pernikahan itu menyatukan yang berbeda, bukan hanya menggabungkan
yang sama.
Masing-masing pasangan memiliki kewajiban dan hak masing-masing. Suami adalah kepala rumah tangga. Tugas suami adalah menjadi imam, menjadi pemimpin dan mempertangungjawabkan kepemimpinnya. Bertanggungjawab atas istri dan anak-anaknya. Melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai suami dan juga sebagai ayah. Begitu pula sebagai istri.
Allah SWT
menganugerahkan pasangan hidup, tidak lain dan tidak
bukan, untuk dihormati, dikasihi, dan dimuliakan. Suami menjadi terhormat
ketika ia mampu menghormati istrinya. Suami
menjadi orang yang mulia ketika ia bisa memuliakan istrinya. Belum dikatakan
menjadi orang “terhormat dan mulia” ketika ia belum mampu menghormati dan
memuliakan istrinya meskipun di luar rumah suami menjadi orang sukses yang
dihormati dan dimuliakan banyak orang.
Ada sebuah
fakta bahwa dibalik kesuksesan seorang suami, ada seorang istri
yang setia dan
memberikan dukungan yang penuh. Ketika suaminya berjuang keras di luar rumah, ada sang istri berlelah-lelah untuk menjaga dan menata
rumah. Harapanya ketika sang suami datang, ia bisa mendapatkan kesejukan, kebahagiaan, dan kelapangan, yang
boleh jadi tidak didapatkan di luar rumah. Istri yang sangat mengerti bagaimana menjaga kehormatan keluarga. Sehingga suami menjadi betah di rumah.
Bagaimana
seorang istri harus bangun lebih awal, sibuk menyiapkan sarapan pagi, sedangkan sang suami masih berkutat di depan laptop
atau kadang masih terlelap. Istri sudah sibuk membersihkan
dan merapikan rumah, suami sudah wangi dan siap bekerja. Istri mengurus dan
memandikan anak-anak, dan sang suami sudah pergi. Padahal istri juga harus
persiapan yang sama. Sama-sama berangkat
bekerja.
Bayangkan,
betapa lelahnya istri. Mungkin ia ingin menangis, mungkin ia juga ingin mengeluh.
Tapi ia sadar itu semua adalah tugas seorang istri untuk memuliakan suaminya. Mungkin ia hanya ingin bersandar dibahumu sebentar untuk melepas lelahnya, mungkin ia ingin mbermanja sebentar di pangkuanmu, mungkin ia hanya minta perhatian sebentar untuk didengar cerita dan keluh kesahnya. Maka berikan bahumu, diam dan dengarkan sebentar ceritanya, responlah dengan sepenuh hati.
Sampai di sini,
masih berpikir pasangan yang di rumah bukan jodoh yang diberikan Tuhan?
Jodoh satu orang bisa beragam kan ya?
BalasHapusSetiap pasangan baiknya berusaha untuk ideal, jd suami ideal, jd istri ideal. Kalau masalah selalunya ada. Tinggal berhasilkah kita melewatinya? Hehe
BalasHapusDi balik kesuksesan suami ada sosok istri yang hebat. Setuju dengan ungkapan ini, dan memang kalau melihat keseharian yang dikerjakan istri di rumah sepertinya kek gak ada habisnya. Ingat juga, ada doa istri yang mengiringi kita saat bekerja.
BalasHapusApakah pasangan kita adalah jodoh yang dipilihkan Tuhan ?
BalasHapusKalau menurutku iya,karena katanya jodoh kita adalah cerminan dari diri kita sendiri.
Banyak yang menyesal atau terjebak di suatu pernikahan karena merasa kecewa dengan pasangannya.
Intinya,bagaimanapun pasangan kita selalu terima baik buruknya. Selalu berusaha yang terbaik tuk mendapat Ridho Allah SWT
Makasih kak sharing nya. Baca tulisan ini seperti sedang berbicara kepada diri sendiri hehe alhamdulillah dan semoga aku dan pasangan bisa sama terus saling menerima kekurangan masing²
BalasHapusBetul pasangan adalah jodoh yg dipilihkan Tuhan tinggal saling menjaga antar personal spy samawa..
BalasHapusjodoh sudah ditulis di lauful mahfudz ya. skrg bagaimana kit amengupayakan dan menjaganya dengan kebaikan gitu ga sih hehe
BalasHapusPersoalan jodoh gini saya jadi keinget sama pengalaman jagain jodoh orang punya teman. Heheh. Kalau ngga berjodoh mau kek gimana pun pasti ada aja kejadiannya
BalasHapusBetul banget, bahkan kalau dalam agama Islam jodoh itu sudah tertulis bersama ketentuan qadar lain seperti lahir dan mati. Itu tercatat sejak sebelum ruh ditiupkan pada bayi yang akan lahir. Jadi setuju banget kalau kita udah nikah ya, terima dan jalankan biduk rumah tangga seperti kita mematuhi perintah Tuhan lainnya.
BalasHapusSaya selalu nangis tiap kali mendengar kisah cinta pasangan. Karena suami istri itu memang satu kesatuan. cinta sejati di antara keduanya yang menguatkan segalanya. saya yakin pernikahan adalah ladang jodoh. Allah yang mempertemukan tapi manusia yang tak pernah sadar dan terus mencari penyesuaian. Jodohmu ya pasanganmu. yakinlah, maka bahagia menantimu. saya percaya itu
BalasHapusDalam setiap rumah tangga memang diperlukan dua sikap. Yakni sabar dan syukur . Bersabar atas kekurangan pasangan dan bersyukur atas kelebihannya. Nice reminder mas...
BalasHapusSetiap apa yang terjadi memang peran Tuhan kan ya? Termasuk jodoh, biasanya jodoh itu didatangkan sesuai dengan diri kita, lalu kalau mendapati pasangan yang tidak sesuai dengan diri kita barangkali ada sesuatu yang belum sesuai yang sudah kita lakukan bukan?
BalasHapusTulisan ini sangat mengerti perempuan. Semoga pasangan kita adalah jodoh kita ya.
BalasHapusMembaca ini saya auto-bersyukur berkali-kali Mas... dikasih Allah SWT jodoh yg paket komplit. Ya salehnya, ngemong, gak merokok, family man, punya karir, dan Alhamdulillah ganteng pula. Semoga jodoh kami berpanjangan dan kelak diizinkan menyaksikan anak2 hidup sukses mulia, aamiin 3x
BalasHapusAamiin...
Hapussaya merasa bahwa jodoh memang di atur Tuhan, karena rencana tuhan paling indah untuk memilih pasangan yang pas dan bisa awet hingga akhirat
BalasHapusjodoh, rejeki, dan maut memang takdir dari Tuhan, semoga pasangan yang diberikan kepada kita memang benar-benar jodoh yang terbaik bagi kita
BalasHapus