15 Kebiasaan yang Bakal ‘Hilang’ Selama Ramadhan #DirumahAja
15 Kebiasaan yang Bakal ‘Hilang’ Selama Ramadhan #DirumahAja. - Ramadhan tahun ini mungkin akan berbeda dengan
Ramadhan-Ramadhan sebelumnya. Kenapa berbeda? Ya, seperti kita ketahui bersama
bahwa wabah virus corona diperkirakan belum hilang dan tuntas hingga Bulan
Ramadhan tahun ini.
Kebijakan Social/physical distancing dan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) masih terus dilakukan demi antisipasi dan
pencegahan Covid 19. Pemberlakuan kebijakan ini akan terus dilakukan hingga
kondisi aman terkendali.
Dalam rangka menghadapi serangkaian
kegiatan di Bulan Ramadhan dan Idul fitri tahun ini, pemerintah juga sudah menerbitkan kebijakan melalui surat edaran
nomor : SE. No. 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri
1441 H di Tengah Pandemi Wabah Covid 19.
Nah, berdasarkan panduan tersebut, sobat semua
harus sabar dan menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
Selama Ramadhan sobat semua tetap #dirumahAja. Inilah yang akan menjadikan
momen Ramadhan tahun ini sedikit berbeda
dari biasanya.
15 Kebiasaan yang Bakal ‘Hilang’ Selama Bulan Ramadhan di Tengah Pandemi Wabah Covid 19
Ngabuburit adalah istilah yang
digunakan untuk kegiatan menunggu waktu berbuka puasa. Bentuknya bisa berupa
jalan-jalan sore atau bermain di area taman kota . Sambil jalan-jalan, sambil berburu takjil (makanan ringan
untuk berbuka).
Biasanya Ngabuburit itu adalah
momen yang tidak terlewatkan selama bulan Ramadhan. Lokasi Ngabuburit pun
bervariasi. Bisa di taman kota, alon-alon kota atau area pujasera atau pusat
jajanan.
Untuk sobat yang biasa rame-rame Ngabuburit,
kali ini ditahan dulu ya… Ngabuburitnya bisa diganti yang lain, yang bernilai
ibadah dan tetap #DirumahAja.
2. Buka Bersama
Lazimnya pada saat bulan puasa, sobat juga pernah mengundang atau diundang untuk bukber alias berbuka bersama. Dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari instansi satu ke instansi yang lain. Bahkan saking banyaknya komunitas, jadwal berbuka bersama di rumah hampir tidak pernah ada.
Nah, untuk sobat yang sudah
merencanakan bukber, dicancel dulu ya sobat. Puasa kali ini banyak-banyakin
bukber bersama keluarga. Tentunya tetap #DirumahAja.
3.
Takjil/Sahur on
the road
Pada bulan Ramadhan ada kebiasaan berbagi makanan untuk berbuka atau pun bersahur. Bedanya takjil atau sahur on the road ini membagikan makanannya di jalan-jalan. Takjil atau sahur tersebut diberikan untuk para pengendara atau orang-orang yang masih di jalan-jalan. Biasanya dibagikan pada saat kendaraan berhenti di lampu merah Traficlight.
Kalau sobat masih berencana
berbagi takjil atau sahur, bentuknya yang lain saja ya sobat. Pokoknya aspek keamanan
dan kesehatan musti harus diperhatikan.
4.
Tarling
Bukan musik tarling ya sob! Tapi Tarling
itu kependekan dari Tarawih keliling. Pada saat bulan Ramadhan, biasanya sebagian
orang mengagendakan untuk shalat Tarawih
keliling, dari masjid satu ke masjid yang lainnya. Selama satu bulan penuh.
Kalau sobat biasa melaksanakan
seperti ini, mending ditunda dulu deh! Kita ikuti arahan pemerintah, shalat
Tarawih berjama’ah bersama keluarga inti di rumah.
5.
Jama’ah
Tarawih di Masjid
Ketika bulan puasa, hampir seluruh masjid dipenuhi jama’ah. Khususnya pada saat shalat Tarawih. Umat muslim memenuhi masjid-masjid untuk shalat Tarawih berjama’ah.
Bahkan saking membludaknya
jama’ah, membuat pengurus masjid kewalahan untuk menyiapkan tempat tambahan.
Biasanya jama’ah Tarawih datang
ramai-ramai bersama keluarga. Mendatangi masjid-masjid di sekitar rumah atau
masjid agung.
Nah, kebiasaan ini yang bakal
‘hilang’ di Ramadhan kali ini. Semoga sobat muslim masih tetap semangat ya
menjalankan shalat Tarawih meskipun #DirumahAja.
6.
Jama’ah
Tadarus
Kebiasaan setelah Shalat Tarawih dilanjutkan dengan kegiatan tadarus Alqur’an. Yaitu kegiatan membaca AlQur’an secara bergantian. Dalam kegiatan tersebut ada yang membaca dan menyimak, kemudian melanjutkan bacaan secara bergantian.
Pada Ramadhan kali ini, kegiatan
seperti ini bakal (tidak) dijumpai lagi. Sobat tentu tahu alasannya khan?
Tapi sobat muslim harus tetap
tadarus qur’an meskipun #DirumahAja.
Kita berdoa, semoga wabah covid
19 segera sirna, tadarus quran tetap semarak dimana-mana.
7.
Jama’ah I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di
dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Pada bulan Ramadhan,
umat muslim ramai untuk beri’tikaf pada saat 10 hari terakhir. Khususnya pada
malam-malam ganjil.
Kebiasaan di beberapa masjid
besar, kegiatan I’tikaf dikelola dan difasilitasi dengan baik. Terutama dalam
hal penyediaan konsumsi untuk berbuka dan sahur.
Jika kondisi masih seperti ini,
sedih ya sob, jadi nggak bisa I’tikaf di masjid
8.
Pengajian
Nuzulul Qur’an
Kegiatan pengajian ini biasanya dilaksanakan
pada malam 17 Ramadhan. Pengajian tersebut dilaksanakan dalam rangka
memperingati peristiwa turunnya Al Qur’an. Acaranya seperti majlis taklim,
menghadirkan jama’ah dan ustadz atau kiyai untuk memberikan siraman rohani atau
hikmah Nuzulul qur’an.
Karena kegiatan bersifat
perkumpulan atau kerumunan, tentu sobat bakal tidak diijinkan untuk
menyelenggarakannya.
Diganti dengan membaca quran #DirumahAja
ya sobat.
9.
Pesantren
Kilat
Pesantren kilat atau sanlat biasanya dilakukan untuk adik-adik yang masih pelajar atau mahasiswa. Kegiatan belajar yang dilakukan di sekolah atau kampus yang materi pelajarannya seputar ibadah, puasa, dan amalan lain di bulan Ramadhan.
Nah, di tengah pandemic wabah
covid 19 ini, pesantren kilatnya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali
ini sanlatnya online atau konsep yang lain, yang menhindari tatap muka langsung.
Praktik bacaan shalatnya divideo saja
ya adik-adik!
10. Tongklek
Sahur
Tongklek atau alat musik perkusi
yang dimainkan dengan tujuan untuk membangunkan orang sahur. Biasanya ditabuh
oleh sejumlah remaja mengelilingi kampung. Saking banyaknya perkumpulan
tongklek sahur, di beberapa daerah bahkan dilombakan antar grup. Akhirnya
menjadi hiburan tersendiri di bulan ramadhan.
Tradisi tongklek di bulan Ramadhan
ini juga bakal (tidak) dijumpai lagi sob! Ya, lagi-lagi menghindari kerumunan.
Kurang seru ya sob, nggak ada
tongklek!
11. Jama’ah
Shalat Idul fitri
Tidak dilaksanakan jama’ah shalat idul fitri di masjid maupun di lapangan. Ini yang bakal membuat kita sedih sob, ngerasa ada sesuatu yang bakal hilang. Tapi mau gimana lagi, kesehatan diri sendiri dan juga orang-orang di sekitar juga penting. Kita nggak ingin khan keluarga kita terpapar virus corona hanya gara-gara keegoisan kita.
Jadi, ya sudahlah kita ikuti
arahan pemerintah.
Semoga wabah covid 19 segera
hilang dan kita dapat beribadah Ramadhan dan beridulfitri dengan tenang.
12. Takbir
Keliling
Tradisi takbir keliling ini
biasanya dilaksanakan pada malam hari raya idul fitri. Pawai kendaraan dengan
menggemakan suara takbir berkeliling kota. Kegiatan ini juga yang bakal ‘hilang’
di ramadhan kali ini. Kegembiraan untuk merayakan hari kemenangan mungkin akan
terlihat biasa saja.
Jangan sedih ya sob, takbirannya #DirumahAja.
Kalau lelah, kita putar MP3 gema takbir dan kita resapi pelan-pelan, sambil
kembali mengenang masa kecil di kampung halaman ketika idul fitri tiba.
13. Mudik
Lebaran
Tradisi mudik pada saat lebaran
adalah tradisi yang mungkin hanya ada di Indonesia. Tradisi pulang ke kampung
halaman pada momen hari raya Idul Fitri. Saat-saat indah bersama keluarga,
sanak saudara, yang mungkin lama tidak berjumpa.
Momen indah ini juga bakal ‘hilang’
di Ramadhan kali ini. Apalagi untuk daerah yang masuk kategori zona merah. Mau
keluar atau masuk harus melewati prosedur yang ketat.
Untuk sobat yang nggak bisa mudik,
sabar ya sob! Mudiknya menunggu waktu yang aman ya..
Silaturrahimnya dengan keluarga
melalui video call saja. Semoga sudah bisa mewakili.
14. Halal
Bihalal
Halal bihalal adalah kegiatan
pertemuan besar dalam rangka saling silaturrahim dan saling memaafkan pada
momen idul fitri. Biasanya diselenggarakan oleh sebuah keluarga atau instansi.
Kegiatan Halal bihalal ini juga
bakal ‘hilang’ di bulan syawal tahun ini, jika pandemic covid 19 belum
benar-benar hilang. Tidak akan ada pertemuan halal bihalal yang dilaksanakan
oleh instansi atau komunitas. Tidak ada pertemuan yang mengatasamakan keluarga
besar, dan lain sebagainya.
15. Silaturrahim
Lebaran
Yaitu kebiasaan saling meminta maaf di hari raya Idul fitri dengan berkunjung dan bersilaturrahim ke tetangga atau keluarga. Biasanya setelah shalat idul fitri, masing-masing keluarga akan saling berkunjung untuk saling bermaaf-maafan. Dari keluarga dekat sampai keluarga jauh. Dari tetangga yang dekat sampai tetangga yang paling jauh.
Nah, kebiasaan ini juga yang
bakal ‘hilang’, karena pemerintah menyarankan menggunakan video
call/conference.
Wah, kue lebaran di rumah bakalan
awet nih sob!
Oke sobat, kesimpulannya tetap stay at home,
tetap #DirumahAja selama Ramadhan.
Semoga Ramadhan tetap berjalan dengan penuh
kekhusyukkan, semoga keimanan kita teruji di tengah kondisi yang tidak pasti.
Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan, semoga amal ibadah kita diterima oleh
Allah SWT. (JR/2020)
baca juga : Nilai Penting Tradisi Mudik
semoga wabah segera berlalu dan roda ekonomi kembali lagi serta Lebaran bisa bersama-sama kembali
ReplyDeleteMeskipun aku non muslim, tapi baca ini rasanya hatiku ikutan mencelos. Suasana ramadan itu selalu terasa syahdu menurutku. ketika melihat tetatngga, teman dan para sahabat berlomba-lomba memperbaiki ibadah dan amal kebaikan. Itu indah sekali
ReplyDeleteKami juga di Hindu merasakan kehilangan yang sama saat hari raya Nyepi Maret kemarin. Sedih banget rasanya karena rangkaian upacara yang harusnya meriah jadi sepi banget karena dibatasi bahkan sebagian dibatalkan. Duuuh... nyesek
Semoga pandemi ini segera berakhir ya
Kalau bisa sih sebelum ramadan
ya, saling doa semoga pandemi segera berakhir....
DeleteSemua hal di atas bikin aku sedih terutama soal mudik lebaran. Karena tiap tahun aku mudik dan itu kesempatan bisa pulang. Karena pulkam hanya 1-2 kali setahun. Semoga pandemi ini segera usai dan semua pulih kembali. Karena aku ingin pulang kampung menjenguk orangtua
ReplyDeleteBakalan kangen banget nih sama ngabuburit sambil nyari takjil. Biasanya dekat rumah suka ada bazar makanan gitu. Sedih deh..
ReplyDeleteSaya ga kebayang deh bisa bgini. Biasanya antusias sambut ramadhan , puasa, lebaran
ReplyDeleteNi rasa rasanya di rumah aja
Semoga cepat berlalu ya pandemi ini
Saya langsung sedih bacanya, ini bener banget. Ya Alloh semoga Alloh mengampuni dosa-dosa kita semua dan wabah segera berlalu. Rindu ramadhan seperti dulu.
ReplyDeleteYa Allah gimana rasanya ya, ramadhan tanpa itu semua. Seperti kering kerontang. Aoa mungkin ini teguran Allah agar kita lebih khusyu lagi kepadaNya dengan melakukan tanpa keramaaian. Semoga segera berlalu ya teguran ini.
ReplyDeleteHwaa,, kami sekeluarga udah 3 tahun ini tarling lohh, jd kayak safari dari masjid ke masjid gitu, biar anak2 dpt suasana yg beda-beda juga. Ya gpp deh demi keselamatan jiwa kok ya
ReplyDeletePastinya tidak akan ada lagi opor ayam, soto banjar, kue lebaran, angpao, dan senyuman kakek dan nenek saat melihat cucunya datang berkunjung.
ReplyDeleteNah bener nih..ramadhan kali ini akan berbeda ya jauh dari hiruk pikuk ritual ramadhan yg biasa kita lihat. Karena semua akan dilakukan dlm keheningan. Sepertinya ini jadi Ramadhan yg paling bermakna tanpa suara. Dan saat nya kita lbh bnyk kontemplasi diri.
ReplyDeletenyes sedih banget terutama di teraweh, sholat id, mudik...ah semuanya huhuhuhuhu
ReplyDeletewah, banyak ya kebiasaan ramadhan yang akan hilang.
ReplyDeletebetapa akan beda ramadhan kali ini.
Bikin sedih aja artikel ini. Tapi mau nggak mau ya harus dihadapi.
Sedih pastinya jika ramadhan di rumah aja tanpa bisa keluar rumah terutama untuk sore hari biasanya hunting takjil. Shalat tarawih biasanya ramai-ramai di masjid pun juga tidak bisa dilakukan padahal itu moment bisa ketemu tetangga,hihihi
ReplyDeleteYang paling ditakutkan(tapi sepertinya memang nggak bisa) itu nggak bisa mudik, kangen sungkem ke orang tua, kangen ketemu semua saudara besar 😫😫
ReplyDeleteTahun ini benar-benar unik ya, banyak hal yang hilang dari kebiasaan tapi ntah knapa kadang aku lebih suka, karna itu artinya pengeluaran tidak terlalu banyak
ReplyDeletenggak papa lah, bersabar sebentar untuk sebuah usaha besar membuat corona benar-benar hilang. nanti kita akan ulangi momen-momen indah Ramadan setelah semua kembali normal. Kita penuhi masjid lagi tiap salat fardu, kita giatkan lagi one week one juz di WAG kajian, kita hidupkan rumah dengan hafalan-hafalan, dan banyak lagi yang lain jika kita mau mengambil kesempatan untuk meningkatkan kualitas keimanan. semoga kita bisa ya
ReplyDeleteSaya gagu kalau baca tentang Ramadan dan lebaran. Rasanya gimana gitu... kalau semua yang disebut di atas tidak ada tahun ini.
ReplyDeleteKebetulan saya sudah bertahun2 tarawih di rumah, karena siklus hamil dan menyusui tiga kali. Jadi saya tidak terlalu kaget bila harus tarawih di rumah, dan lebaran di rumah. Bahkan anak ke tiga saya lahir beberapa hari sebelum lebaran. Besoknya lebaran, saya baru pulang ke rumah. Jadi nggak kemana-mana.
ReplyDeleteJadi kangen masa masa berkumpul bersama teman,saudara, keluarga, apakah pandemi ini tidak berakhir ya.. Sulit sekali beraktivitas, apalagi mencari tempat makan untuk saya sebagai anakkost huhu :( pada tutup semua.. Apalagi nnti ada moment hari raya pasti pada libur semua :(
ReplyDeleteTarawih bareng keluarga di masjid, kemudian ada bagi-bagi snack (jaburan) itu momen yang nggak bakalan dirasakan tahun ini. sedih.
ReplyDeleteMantabs suratabs. Terus menulis dan menginspirasi.
ReplyDeleteKalau saya yg udah puluhan tahun di kota, lebih baik tidak ada ngabuburit. Ada ngabuburit diisi makan bersama pemuda pemudi berpasangan yg belum pasutri. Dg pakaian hots lagi
ReplyDeleteAda banyak hal yang terpaksa dipindahkan dari mesjid/mushalla ke rumah, dan hal-hal itu akan sangat kita rindukan di Ramadhan nanti. Mungkin ini ujian umat Islam saat ini, semoga kita bisa bersabar
ReplyDelete