Widget HTML Atas

Bait-Bait Rindu Untuk Ibu

hari ibu
Hari ibu Indonesia

Setiap tanggal 22 Desember di Indonesia diperingati sebagai hari Ibu. Peringatan ini merupakan penghargaan kepada sosok seorang Ibu atas jasa dan perannya terhadap bangsa Indonesia. 

Dalam ruang domestik peran dan kebaikan Ibu juga sangat luar biasa. Bahkan banyak kesuksesan seorang anak atau suami tidak lepas dari peran seorang Ibu.

Membahas tema Ibu, tentang kebaikan seorang Ibu, saya sangat suka dengan lirik lagu “Keramat” H. Rhoma Irama dan “Ibu” dari Iwan Fals. Dulu lagu ini sering saya putar, ketika masih kuliah di luar kota, saat rindu sedang mendera. Dimana saat itu komunikasi belum semudah hari ini, berkirim kabar dan foto belum secepat hari ini, lagu itu yang sering saya putar untuk mengobati rindu. Kadang tak terasa air mata berlinang membasahi pipi membayangkan wajah ibu.

Lirik Lagu Tentang Ibu

Lirik lagu Keramat dan Ibu menurut saya bukan sekedar lirik biasa tetapi merupakan nasihat. Nasihat tentang keramatnya seorang Ibu dan perjuangan seorang Ibu. Khususnya lirik lagu Keramat dari H. Rhoma Irama. Konon lagu tersebut diilhami dari sebuah hadits Rasulullah SAW. Yaitu sebuah nasihat untuk menghormati dan memuliakan ibu. Bagi yang belum tahu liriknya. Saya tuliskan liriknya di bawah ini.

Hai manusia, hormati ibumu
Yang melahirkan dan membesarkanmu

Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya

Dialah manusia satu-satunya
Yang menyayangimu tanpa ada batasnya

Doa ibumu dikabulkan Tuhan
Dan kutukannya jadi kenyataan

Ridla Ilahi karena ridlanya
Murka Ilahi karena murkanya

Bila kau sayang pada kekasih
Lebih sayanglah pada ibumu

Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu

Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja

Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa

Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu ju
a

Dari lirik lagu di atas saya dapat mengambil pelajaran, yang pertama, lirik lagu tersebut mengajak kepada kita untuk menghormati ibu. Dengan alasan bahwa ibu adalah orang yang telah melahirkan, merawat dan mengasuh kita. Ada pengorbanan dan juga perjuangan seorang ibu dalam membesarkan anak hingga dewasa. 

Ibu menahan sakit yang luar biasa, mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan, memberikan ASI setiap saat, dan kasih sayangnya tak terbatas demi anak. Rasanya menjadi anak durhaka jika tidak mengingat dan merasakan pengorbanan seorang ibu. Menjadi durhaka jika tidak menghormatinya.

Kedua, di bait: Doa ibumu dikabulkan Tuhan//Dan kutukannya jadi kenyataan// Ridla Ilahi karena ridlanya//Murka Ilahi karena murkanya//adalah merupakan lirik yang diambil dari sabda Nabi Muhammad SAW : "Ridha Allah ada pada ridha kedua orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan kedua orang tua”(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim). Rasulullah SAW menempatkan seorang Ibu di kedudukan yang tinggi. Inilah di antara keramat seorang Ibu. Keramat itu sendiri dalam KBBI berarti suci atau bertuah.

Doa Ibu itu Keramat, Berbuat baiklah terhadap Ibu 

Begitu keramatnya seorang ibu, tidak salah kalau orangtua-orangtua dulu sering berkata: “Kamu gak takut kualat, kalau gak nurut sama ibu,” kalimat ini bukan sekadar menakut-nakuti tetapi memang benar demikian. Kita akan ‘kualat’ jika berbuat tidak baik kepada Ibu. 

Kualat dalam KBBI berasal dari bahasa Jawa artinya mendapat bencana atau kena tulah. Anak akan kualat, mendapatkan bencana, jika memperlakukan ibu dengan tidak baik. Itulah kualatnya.

Sebenarnya yang menjadi sebab mendapatkan bencana atau tulah itu bukan Ibu, tetapi karena dari perbuatan anak itu sendiri yang tidak baik. Kualat terhadap prilakunya sendiri. Kualat karena telah menentang sabda Nabi Muhammad SAW.

Doa seorang Ibu juga keramat. Sebagaimana lirik di atas: Doa ibumu dikabulkan Tuhan//Dan kutukannya jadi kenyataan. Bahwa doa yang paling ampuh di dunia adalah doa dari seorang ibu. Sebaliknya ucapan atau kutukan dari ibu juga akan menjadi kenyataan. Ini bukan main-main, seorang anak harus berbaik-baik kepada ibu agar ucapan dan doa yang keluar dari ibu adalah yang baik-baik. 

Jangan pancing amarahnya. Jangan sampai keluar kutukannya. Kalaulah ibu sedang marah, mintalah dikutuk yang positif, yang baik-baik saja. Misalnya dengan ucapan: saya kutuk kamu jadi anak soleh, saya kutuk kamu jadi orang sukses, saya kutuk kamu jadi orang kaya. Insya Allah lebih baik dan semoga menjadi kenyataan. Intinya mintalah selalu restu dan doa ibu, agar Allah memberi jalan kemudahan. Saya sudah sering membuktikannya.

Bukti empiris yang lain sangat banyak. Banyak di antara orang-orang sukses dan mulia hidupnya ternyata karena ia sangat baik dan memuliakan ibunya. Dibalik kesuksesan anak ada sosok ibu yang selalu mendokan dan mendukungnya. Setelah kesuksesan diraih mereka tidak lantas lupa kepada ibunya. Sehingga kesuksesan demi kesuksesan senantiasa diraihnya. Sebaliknya, hidup seorang anak yang berantakan, pekerjaannya susah, rumah tangga retak, mencari sandang pangan susah, dan lain sebagainya, bisa jadi karena ia melupakan ibunya. Ia tidak memuliakan ibunya.

Begitulah keramatnya seorang Ibu. Sampai-sampai dikatakan dalam hadits bahwa surga berada dibawah telapak kaki ibu. Jadi, sungguh sayang apabila seorang anak mengharapkan surga, ternyata ada surga yang dekat diabaikan. Sederhananya, jika ibu sudah ridha dan mendoakan anak masuk surga, maka Allah SWT juga akan Ridho seorang anak masuk surga-Nya.

Maka berbuatlah yang terbaik untuk ibu, agar ibu ridha kepada kita. Apa tanda Ibu ridha kepada kita? Salah satu tandanya adalah hari ini kita tidak membuat ibu bersedih. Ibu tidak merasa susah dengan prilaku kita. Jika hari ini ibu masih merasa sedih dengan polah tingkah kita, segera datangi ibu, mintalah maaf. Mintalah ridho kepada Ibu. Senangkan ibu, bahagiakan, dan jangan biarkan ibu dalam kesedihan dan kesusahan. Itulah anak yang berbakti.

 Bait-bait Rindu untuk Ibu

Cara berbakti sangatlah banyak. Cara menyenangkan Ibu pun bermacam-macam. Termasuk menulis tentang tema Kecintaan terhadap Ibu. Meskipun sebenarnya banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dan saya yakin tulisan ini pun belum dapat mewakili luasnya samudra kasih sayangnya. Melukiskannya juga mustahil. Teramat banyak sketsa kehidupan berharga bersama ibu. 

Jika kasih dan sayang ibu dinilai dengan uang, seorang anak tidak akan mampu untuk membalasnya. Dan seorang Ibu yang baik tetap tidak akan tega meminta balas dan jasa dengan materi.

Mengakhiri tulisan ini, ijinkan saya menulis sebuah puisi sederhana. Sebuah bait rindu dan cinta pada seraut wajah yang mulai senja. Semoga ibu berkenan.

Ibu, maafkan saya

Ibu sudah mengajari saya apa itu birrul walidain. Engkau mengirim saya ke sekolah agar saya paham bagaimana menghormati dan memuliakan ibu. Tetapi apa balasannya, saya sudah berani membantah dan melawan perintah ibu. Sangat sering saya mengabaikan panggilanmu.

Maafkan saya ibu

Semakin dewasa, saya semakin mengerti apa itu birrul walidain. Semakin tahu ilmu bagaimana memuliakan ibu. Tetapi apa balasannya, saya semakin cuek dengan keadaan ibu. Semakin jarang menengok ibu. Bahkan sekedar menayakan kabar lewat telepon saja, bisa dihitung jari. Maaf ibu, rasanya sesak dada ini.

Ibu, maafkan saya

Ibu sudah ikhlas melepas saya untuk hidup berkeluarga. Ibu pula yang sudah memberikan teladan bagaimana hidup berumah tangga. Tetapi apa balasanya, saya masih belum bisa membalas apa-apa. Saya terlalu asyik bersama keluarga. Saya terlalu sibuk dengan pekerjaan. Saya tidak punya banyak waktu untuk ibu. Hingga pernah suatu ketika engkau menitipkan rindu pada seseorang agar saya datang mengunjungimu.

Maafkan saya ibu, saya abai dengan rindu yang ibu pendam.


Selamat Hari Ibu, I Love you, Ibu...

12 comments for "Bait-Bait Rindu Untuk Ibu"

  1. Saya jadi ingat sebuah kisah tentang seorang alim ulama yang saat sholat, mendengar ibunya memanggil-manggil namanya, memintanya untuk menghadap.

    Galau dan ragu, lanjut sholat atau memenuhi panggilan ibu, sang alim ulama memilih meneruskan sholatnya.

    Kesal karena merasa panggilannya tidak digubris, sang ibu tanpa sengaja mengucap kata-kata yang 'mengutuk' sang anak.

    Beberapa tahun berselang, sang anak menghadapi masalah, difitnah sebagai ayah dari seorang wanita tuna susila. Allahu alam, Allah memberi kemudahan dengan memerintahkan si bayi untuk berbicara tentang siapa ayahnya.

    Pernah denger cerita ini mas? Ini mbekas banget lho buat saya.

    Anyway, puisinya bagus.

    ReplyDelete
  2. Iwan Fals - Ibu, juga sangat menyentuh mas. nggak cuma keramat didunia tapi juga perjuangan seorang ibu sampai bisa menjadikan diri kita seperti sekarang ini

    ReplyDelete
  3. Dalam beberapa kasus, kekeramatan seorang ibu juga bisa jadi simalakama, lho Mas... Tidak semua ibu punya hati lapang dan tutur kata yang bijak. Anak salah, mudah melontarkan kata-kata "kutukan". Dosa nggak sih ibu seperti itu? Itu merusak kehidupan anak juga. Demi ibu, juga seringkali rumah tangga menjadi tidak harmonis karena ada kebahagiaan yang harus dikorbankan.

    Misalnya memaksa tinggal satu atap, padahal istri punya karir yang diperjuangkan sejak kecil di tempat lain, punya anak-anak yang tidak cocok di lingkungan rumah ibu dari suami (mertua), psikis dan fisik lebih lelah, orang tua sendiri ditinggalkan juga, akhirnya keharmonisan dan kerukunan terganggu karena takut kualat tadi itu. Atau mungkin memang semua pengorbanan itu belum cukup menandingi pengorbanan satu orang ibu yang membesarkan anaknya, ya?

    ReplyDelete
  4. Apapun tulisan ini mengingatkan pentingnya berbakti pada orang tua, keren mengingatkan arti pengabdian

    ReplyDelete
  5. Saya suka sedih misal memikirkan jika ibu saya tiada. Mengingat usia beliau sudah hampir kepala 8. Rasanya entah bagaimana hidup tanpa beliau

    ReplyDelete
  6. tulisan Ibu itu selalu akan sukses membuat kita ngaca pada diri sendiri, selalu mengurai air mata karena mengingat betapa tulus dan luasnya kasih Ibu itu.

    ReplyDelete
  7. Menjadi ibu dari anak yang sudah besar, rasanya nano-nano saat membaca ini. Membayangkan anak saya yang menulis. Pasti bacanya sambil menangis haru dan bangga

    ReplyDelete
  8. Kalau saya suka lagu "Di Doa Ibu Kudengar" ibu memang sosok yang karena beliau aku ada. Selagi kita masih mempunyai ibu, masih ada surga yang nyata.

    ReplyDelete
  9. Jika ingin melakukan sesuatu, temui Ibu lalu mintalah restunya, maka insyaAllah akan disediakan jalan baik dari Tuhan untukmu. Saya percaya itu. Maka sosok Ibu ini memang luar biasa.

    ReplyDelete
  10. Pendidikan pertama setiap anak adalah Ibunya. Saking istimewanya sosok yang melahirkan peradaban ini, keutamaannya tiga kali lebih banyak dibanding Ayah yaa Kak. Semoga kita semua senantiasa menjadi orang-orang berbakti kepada kedua orang tua.

    ReplyDelete
  11. Selalu deh kalau ngebahas soal Ibu jadi auto mewek
    Masih sering ngambekan aku sama Ibu, marah juga, hiks. Padahal doanya Ibu keramat banget, aku percaya sih sama pendapat ini

    ReplyDelete
  12. Ibu adalah orang hebat yang melahirkan generasi-generasi terbaik sepanjang masa... semoga para ibu lelahnya lillh

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang positif. Mohon tidak meletakkan link hidup. Salam blogger!