Widget HTML Atas

Tips Mengelola Hubungan Kerja Antara Pegawai dan Pimpinan

TIPS MENGELOLA HUBUNGAN KERJA PEGAWAI DAN PIMPINAN

Dalam dunia kerja dikenal istilah "asal bapak senang" atau disingkat ABS. Suatu karakter atau mental seorang pegawai dalam melakukan pekerjaan hanya demi menyenangkan atasannya. Melakukan pekerjaan hanya ketika ada pimpinan atau dilihat pimpinan.

Kondisi ini umumnya tidak direkomendasikan dalam dunia kerja, karena dapat memberikan kesan bahwa pegawai lebih mementingkan keinginan atasan daripada hasil kerja yang baik atau kinerja yang produktif. Sebagai gantinya, sebaiknya pegawai fokus pada pencapaian target kerja yang jelas dan hasil yang memuaskan, dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan harapan atasan sebagai bagian dari kerja tim yang efektif dan kolaboratif.

Dampak Bekerja dengan Mental “Asal Bapak Senang”

Mengutamakan keinginan atasan, "asal bapak senang" daripada fokus pada hasil kerja yang baik dan produktif dapat memiliki dampak negatif bagi pegawai dan tempat kerja. Beberapa dampak yang mungkin terjadi antara lain:
  1. Pegawai tidak merasa termotivasi untuk bekerja secara produktif karena mereka merasa bahwa pekerjaan mereka tidak dinilai berdasarkan kinerja mereka, melainkan hanya berdasarkan keinginan atasan.
  2. Pegawai mungkin tidak fokus pada tugas-tugas penting dan mengabaikan tanggung jawab mereka yang sebenarnya, karena mereka terlalu fokus pada keinginan atasan.
  3. Hal ini juga dapat menimbulkan konflik antara pegawai dan atasan, karena pegawai mungkin merasa bahwa keinginan atasan tidak masuk akal atau tidak produktif.
  4. Mengutamakan keinginan atasan juga dapat mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan, karena pegawai mungkin tidak fokus pada tujuan dan target tim yang jelas.
  5. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempengaruhi produktivitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, karena pegawai mungkin tidak fokus pada tugas-tugas penting yang perlu dilakukan dan tidak bekerja secara efektif sebagai tim.
Satu cara mengatasi dampak di atas adalah meninggalkan motto di atas. Sebagai gantinya, sebaiknya pegawai memfokuskan pada hasil kerja yang baik dan produktif serta bekerja dengan cara yang efektif dan kolaboratif dengan rekan kerja dan atasan, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan harapan atasan sebagai bagian dari upaya tim untuk mencapai tujuan dan target kerja yang jelas.

Tips Mengelola Hubungan Kerja Antara Pegawai dan Pimpinan

Pertanyaannya kemudian, bagaimana sebaiknya membangun hubungan yang efektif dan kolaboratif antara bawahan dan atasan, antara pegawai dan pimpinan?

Ada sebuah buku menarik, yang berjudul "How to Manage Your Boss" yang ditulis oleh Ros Jay. Buku tersebut berisi panduan praktis yang membahas bagaimana cara mengelola hubungan antara bawahan dan atasan atau pimpinan secara efektif.

Salah satu hal yang menarik dari buku ini adalah bahwa ia menekankan pentingnya berkomunikasi dengan jelas dan terbuka dengan pimpinan. Buku ini memberikan banyak saran praktis tentang cara menghadapi situasi yang sulit dengan pimpinan, seperti cara meminta umpan balik, cara memperbaiki kesalahan, dan bagaimana mengatasi konflik.

Penulis buku ini memberikan beberapa tips dan strategi yang dapat membantu seseorang dalam mengelola hubungan dengan atasan, yaitu:

1. Memahami gaya manajemen atasan. 

Setiap atasan memiliki gaya manajemen yang berbeda-beda, dan penting untuk memahami gaya manajemen atasan Anda. Hal ini dapat membantu Anda dalam memahami apa yang diharapkan oleh atasan Anda dan bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka.

2. Menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur. 

Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan atasan dapat membantu membangun kepercayaan dan membantu menghindari konflik yang tidak perlu.

3. Menetapkan harapan yang jelas. 

Penting untuk menetapkan harapan yang jelas dengan atasan, baik itu dalam hal tugas yang diberikan atau dalam hal ekspektasi terhadap kinerja Anda.

4. Mempelajari kekuatan dan kelemahan atasan. 

Memahami kekuatan dan kelemahan atasan Anda dapat membantu Anda dalam mengetahui bagaimana cara terbaik untuk bekerja dengan mereka.

5. Memberikan solusi, bukan masalah. 

Sebagai bawahan, penting untuk memberikan solusi ketika menghadapi masalah, bukan hanya menghadirkan masalah tanpa memberikan solusi yang jelas.

6. Berpikir positif. 

Berpikir positif dapat membantu Anda dalam menghadapi tantangan yang dihadapi dalam bekerja dan juga dapat membantu meningkatkan hubungan dengan atasan Anda.

7. Menjaga profesionalisme. 

Menjaga profesionalisme dalam segala situasi, termasuk dalam menghadapi konflik dengan atasan, dapat membantu membangun reputasi dan citra yang baik di mata atasan dan rekan kerja.

8. Menjadi proaktif. 

Menjadi proaktif dan mencari cara untuk membantu atasan dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas tim.

9. Menghargai waktu atasan. 

Menghargai waktu atasan Anda, seperti menghindari mengganggu mereka di waktu yang tidak tepat atau memberikan laporan yang tepat waktu, dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik.

10. Menjadi kolaborator yang baik. 

Menjadi kolaborator yang baik dengan atasan dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan kesuksesan tim secara keseluruhan.

Demikian beberapa tips mengelola hubungan antara pegawai dengan atasan. Dengan tips di atas akan tercipta hubungan yang efektif dan produktif serta kerjasama yang kolaboratif. Bukan hanya melakukan pekerjaan demi menyenangkan pimpinan. Semoga kita tidak demikian. Apalagi sebagai orang yang beriman, sebaiknya cukuplah Allah SWT yang maha melihat dan menjadi tujuan. Berharap dapat terus menyenangkan pimpinan hanya akan mendapatkan kekecewaan.

Referensi : How Manage Your Boss, Ros Jay, 2002 (versi PDF)

1 comment for "Tips Mengelola Hubungan Kerja Antara Pegawai dan Pimpinan"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang positif. Mohon tidak meletakkan link hidup. Salam blogger!