Fixed Mindset dan Growth Mindset
Jika ada teman kerja Anda sering menolak terhadap perubahan baru, tidak menyukai tantangan, enggan dimutasi, ragu untuk diberikan amanah baru, menghindari lingkungan baru, enggan belajar hal baru, bisa jadi teman Anda ini kategori Fixed mindset. Beberapa ciri tersebut merupakan pola pikir yang akan menghambat kesuksesannya.
Kita sering mendengar bahwa faktor utama kesuksesan seseorang adalah kecerdasan dan bakat. Namun, Carol S. Dweck, seorang psikolog dari Stanford University, menemukan bahwa ada sesuatu yang lebih menentukan yaitu mindset atau pola pikir seseorang. Dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success, Dweck menjelaskan bahwa pola pikir yang kita anut dapat menentukan seberapa jauh kita bisa berkembang dalam hidup.
Fixed Mindset dan Growth Mindset
Dweck membagi pola pikir manusia menjadi dua kategori utama yaitu fixed mindset dan growth mindset.
Fixed Mindset (Pola Pikir Tetap) Orang dengan fixed mindset
percaya bahwa kecerdasan dan kemampuan adalah sesuatu yang tetap dan tidak bisa
diubah. Mereka cenderung menghindari tantangan, menyerah dengan mudah, dan
merasa terancam oleh keberhasilan orang lain. Jika mereka gagal, mereka
menganggapnya sebagai bukti ketidakmampuan mereka.
Growth Mindset (Pola Pikir Bertumbuh) Sebaliknya, orang
dengan growth mindset percaya bahwa kecerdasan dan keterampilan dapat
dikembangkan melalui usaha dan pengalaman. Mereka melihat tantangan sebagai
peluang untuk belajar, bersedia menghadapi kegagalan, dan termotivasi oleh
keberhasilan orang lain.
Dampak Mindset dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Pola pikir ini tidak hanya memengaruhi prestasi akademik,
tetapi juga berdampak pada karier, hubungan sosial, hingga cara seseorang
mengasuh anak.
1. Mindset dalam Dunia Pendidikan
Dweck menemukan bahwa siswa dengan growth mindset lebih
sukses dalam belajar dibandingkan mereka yang memiliki fixed mindset. Mereka
lebih tekun dalam menghadapi kesulitan dan percaya bahwa kerja keras bisa
membawa hasil yang lebih baik. Sebaliknya, siswa dengan fixed mindset cenderung
menyerah ketika menemui kesulitan.
2. Mindset dalam Karier dan Bisnis
Dalam dunia kerja, orang dengan growth mindset lebih mungkin
berkembang dalam kariernya. Mereka tidak takut menghadapi tantangan baru dan
selalu mencari cara untuk meningkatkan keterampilan mereka. Sebaliknya,
individu dengan fixed mindset cenderung stagnan, tidak ada inovasi karena takut mengambil risiko.
Contoh nyata dari growth mindset dalam dunia bisnis adalah
bagaimana perusahaan-perusahaan sukses seperti Microsoft dan Google menerapkan
budaya kerja yang mendorong inovasi dan pembelajaran berkelanjutan. Mereka
menghargai proses belajar dari kesalahan dan terus mendorong karyawan untuk
berkembang.
3. Mindset dalam Hubungan Sosial
Mindset juga memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan
dengan orang lain. Dalam hubungan pertemanan, misalnya, seseorang dengan fixed
mindset mungkin merasa bahwa teman mereka "harus sempurna" dan
tidak boleh berubah. Sementara itu, seseorang dengan growth mindset akan lebih
terbuka terhadap komunikasi dan percaya bahwa hubungan yang baik membutuhkan usaha dan perkembangan bersama.
4. Mindset dalam Pengasuhan Anak
Cara orang tua memberikan pujian kepada anak-anaknya juga
bisa memengaruhi pola pikir mereka. Dweck menemukan bahwa memuji anak atas
usaha mereka ("Kamu bekerja keras, hebat!") lebih efektif daripada
memuji kecerdasan mereka ("Kamu pintar sekali!"). Pujian terhadap
usaha membantu membentuk growth mindset, sedangkan pujian terhadap kecerdasan
bisa membuat anak takut gagal dan enggan mencoba hal baru.
Bagaimana Mengembangkan Growth Mindset?
Jika Anda menyadari bahwa selama ini lebih cenderung memiliki fixed mindset, jangan khawatir. Pola pikir bisa diubah! Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan growth mindset yaitu:
- Sadari dan Identifikasi Pola Pikir Anda. Mulailah dengan mengenali kapan Anda berpikir dengan fixed mindset. Apakah Anda sering merasa takut gagal? Apakah Anda cenderung menghindari tantangan?
- Ubah Cara Pandang terhadap Kegagalan. Lihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Alih-alih mengatakan, "Saya tidak bisa melakukannya," ubah menjadi, "Saya belum bisa melakukannya."
- Rayakan Usaha, Bukan Hasil Akhir. Fokus pada proses belajar dan bukan hanya hasil akhir. Bahkan jika hasilnya belum memuaskan, hargai usaha yang telah dilakukan.
- Terus Belajar dan Berani Keluar dari Zona Nyaman. Cobalah hal-hal baru dan tantang diri Anda untuk terus berkembang. Jika merasa tidak nyaman, itu pertanda bahwa Anda sedang bertumbuh.
- Berkumpul dengan Orang-Orang yang Mendukung. Berada di lingkungan yang mendukung pertumbuhan akan membantu Anda lebih mudah mengembangkan growth mindset. Bertemanlah dengan orang-orang yang selalu ingin belajar dan berkembang.
Kesimpulan
Mindset adalah kunci utama dalam mencapai kesuksesan di berbagai aspek kehidupan. Dengan mengadopsi growth mindset, kita bisa menjadi lebih tangguh, lebih terbuka terhadap tantangan, dan lebih termotivasi untuk terus belajar. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Jadi, sudah siap untuk mulai membangun pola pikir yang lebih baik?
No comments for " Fixed Mindset dan Growth Mindset"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak yang positif. Mohon tidak meletakkan link hidup. Salam blogger!